Pembentangan Lambang AID di bawah air (rangkaian dari Ekpedisi Corallium XII)

By Agus Nurul K - 7:33 AM

Pembentangan lambang HIV/AID seduina dibawah air. itulah salah satu kegiatan tambahan dalam pelaksanaan Ekspedisi Corallium XII yang dilaksanakan pada Tanggal 3 – 9 Desember 2010. Kegiatan ini bertepatan dengan Hari AID seduni yang jatuh pada tanggal 3 Desember dan merupakan salah satu bentuk kepedulian semua anggota Marine Diving Club (MDC) UNDIP terutama anggota muda MDC 17 terhadap penularan penyakin akut ini. Pembentangan lambang HIV/AID ini dilakukan oleh 8 orang anggota muda MDC 17 lengkap dengan peralatan SCUBAnya di sekitar dermaga P. Sambangan Kepulauan Karimunjawa pada kedalaman 5 – 7 M. Lambang HIV/AIDnya itu sendiri merupakan kain mereh berukuran 1 x 10 m yang telah berisi tandatangan seluruh Mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP.

Disamping acara pembentangan lambang HIV/AID kegiatan inti dari Ekpedisi Corallium XII ini adalah melakukan pendataan Ekosistem terumbu karang baik karang maupun ikan karang di P. Genting Kepulauan Karimunjawa. Ekpedisi Corallium itu sendiri merupakan tahapan terakhir dari 7 tahapan pada Opren Recruitment anggota muda MDC 17. Diikuti oleh 32 anggota muda, kegiatan ini merupakan pelaksanaan misi panjang MDC untuk memetakan kondisi ekosistem terumbu karang di 27 pulau Taman Nasional Laut Karimunjawa(BTNKJ).

Pendataan dilakukan di empat arah mata ingin dari pulau Genting pada dua kedalaman, 3 - 5 M mewakili ekosistem terumbu karang perairan dangkal dan 8 – 10 m mewakili ekosistem terumbu karang perairan dalam. Metode yang digunakan pada pendaan ekosistem terumbu karang ini adalah dengan menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) untuk pendatan hewan karang, dan metode Visual Sensus untuk pendataan ikan karang. metode LIT dilakukan dengan membentangkan roll meter sebagai line transect sejajar dengan garis pantai pada masing-masing sisi. Terbagi kedalam 4 segmen, masing-masing segmen berukuran panjang 20 M. Metode ini dilakukan dengan mencatat nilai kerapatan koloni karang tingkat genus yang ditemui pada masing-masing segmen transect.

Sementara Visual Sensus digunakan untuk melakukan pendataan kelimpahan dan keragaman ikan karang yang ditemui di masing-masing sisi pulau Genting. Pendataan dilakukan dengan mencatat jumlah spesies ikan karang yang ditemui di masing-masing segmen transect yang telah dibentangkan. Dengan melakukan pendataan ikan karang ini akan terlihat hubungan antara kesehatan kondisi ekosistem terumbu karang dengan kelimpahan serta keragaman spesies ikan karang yang ditemui. Ekosistem terumbu karang yang sehat akan cenderung dihuni oleh ikan karang yang beragam dan kelimpahan ikan yang banyak.

Pengambilan data selanjutnya mengenai parameter oseanografi pada masing-masing site pendataan meliputi kecerahan, suhu, salinitas, pH, dan densitas serta kordinat site. Pendataan pada setiap parameter dilakukan dengan mengambil sempel air laut kemudian dicatat . Data mentah mengenai kondisi ekosistem terumbu karang yang telah didapatkan akan diolah kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan ilmiah serta disampaikan pada semiar hasil Ekpedisi Corallium XII.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments