BAB I
PENDAHULUAN
Banyak keilmuan yang harus dikajian dan dikuasai oleh mahasiswa S1 Ilmu Kelautan FPIK UNDIP salah satunya yaitu mempelajari tentang Plankton baik phytoplankton maupun zooplankton yang telah terkaji di dalam satu mata kulian Planktonologi.
Kemudian pada salah satu sub bahasan mata kuliah palnktonologi ini kami mendapatkan kajian keilmuan tentang Protozoa. Dimana Protozoa atau Hewan bersel satu itu mencakup banyak organisme renik heterotrof bersel tunggal populer seperti Amoeba serta Paramaecium. Namanya berasal dari dua kata bahasa Yunani: proto (awal) dan zoon (hewan), sehingga berarti "hewan pertama". Organisme ini dianggap sebagai eukaryota pertama yang bisa hidup sebagai sel tunggal di alam.
Setelah mempelajari sub pembahsan ini diharapkan mahasiswa S1 Ilmu Kelautan dapat: mendiskripsikan ciri-ciri Protista berdasarkan pengamatan, membandingkan ciri-ciri Protista dengan makhluk hidup lain, mendiskripsikan ciri-ciri Protista tertentu hasil pengamatan dan dari literatur, mengenali Protista berdasarkan ciri morfologinya, memberi contoh peranan protista bagi kehidupan, dan menyusun dan mempresentasikan karya ilmiah tentang Protista yang menguntungkan dan merugikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Tubuh protista ada yang tersusun atas satu sel saja (uniseluler) contohnya protozoa dan euglenophyta, ada pula yang tersusun atas banyak sel contohnya protista yang mirip jamur (tumbuhan). Organisme protista berdasarkan ciri yang dimikilinya ada yang mirip hewan, seperti tumbuhan dan ada yang seperti jamur. Berdasarkan pola perolehan atau pengolahan makanannya, maka protista dikategorikan dalam tiga kelompok dasar yaitu:
Kelompok Protozoa (Protista mirip hewan)
Kelompok Alga (Protista mirip tumbuhan)
Kelompok Jamur lendir
1.Protozoa (Protista mirip hewan)
1.1.Ciri-ciri dan tempat tinggal
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri.
2.1.2. Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya Protozoa dibedakan menjadi 4 fillum yaitu:
1.Fillum Mastigophora atau Flagellata (Flagellum = Cambuk)memiliki alat gerak berupa cambuk dan disebut cambuk getar
Contohnya: Trypanosoma. (gambar 1)
2.Sarcodina atau Rhizopoda (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), misal Amoeba. (gambar 2)
3.Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar)
Protozoa yang memiliki bulu getar pada seluruh permukaan (membran selnya) digolongkan dalam kelompok (Fillum Ciliata), misalnya Paramecium. (gambar 3)
4.Sporozoa (Spora = alat reproduksi) yang dapat tumbuh menjadi individu baru
Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium. (gambar 5)
2.1.2.1. Filum Mastigophora atau Flagellata
No.
Nama Jenis Mastigophora
Penyakit yang ditimbulkannya
1.
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense
Parasit dalam darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur.Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat Tse-tse yaitu Glosina palpalis.
2
Trypanasoma cruzi
Penyakit chagas di Amerika
3
Trypanasoma evansi
Penyakit sura pada hewan
4
Trypanosoma brucei
Penyakit nagana pada sapi dan kerbau
5
Trypanasoma vaginalis
Keputihan pada vagina wanita
6
Trypanasoma foetus
Parasit pada vagiana sapi
Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak.
Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan genus Trichomonas.
Beberapa jenis Mastigophora yang bersifat parasit dan penyakit yang ditimbulkannya dapat dilihat pada tabel berikut :
2.1.2.2. Filum Sarcodina atau Rhizopoda
Organisme yang tergolong Sarcodina (Rhizopoda) menggunakan kaki semu atau pseupodia untuk bergerak dan menangkap mangsa misalnya Amoeba (gambar 5). Sedangkan Rhizopoda yang terbungkus oleh cangkang misalnya Foraminifero dan Arcella.
Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik, contohnya: Amoeba proteus
Sedangkan contoh Amoeba yang bersifat parasit terdapat dirongga mulut seperti Entamoeba ginggivalis dan di dalam usus manusia adalah Entamoeba histolytica.
2.1.2.2.1 Struktur tubuh Amoeba
Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat berubah-ubah. Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan, ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.
Bagaimana Anda sudah paham dengan apa yang disampaikan di muka, cobalah untuk dipelajari dengan teliti dan jangan tergesa-gesa, setelah itu mari kita lanjutkan lagi masih tentang Amoeba.
Berdasarkan cara hidupnya Amoeba ada yang hidup parasit tapi ada pula yang hidup saprofit dalam tubuh manusia. Cobalah perhatikan bagan di bawah
2.1.2.2. Filum Cilliophora (Cilliata)
Cilliata (gambar 7) merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia). Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.
Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum (gambar 6) dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).
Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia). Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.
Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).
Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
Berkembangbiak Paramecium adalah dengan cara:
a.Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus. Perhatikan gambar pembelahan diri Paramecium.
b.Seksual atau perkembangbiakan secara kawin
Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini:
Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah
Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
Didinium: merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa.
Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
Stylonichia: mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik
BAB III
KESIMPULAN
Protozoa termasuk kedalam protista mirip hewan yang tersususn atas satu sel saja (uniseluler). Termasuk organism mikroskopik dan bersifat heterotrof.. Tempat hidupnya di daerah yang lembab dan kaya akan zat hara. Kemudian menurut letak flagelnya protozoa dibagi kedalam 4 bagian, yaitu :Fillum Mastigophora atau Flagellata, Sarcodina atau Rhizopoda, Cilliata atau Cilliophora, dan Sporozoa.
BAB VI
LAMPIRAN
1 comments
artikelnya mantap
ReplyDeleteContoh Soal Psikotes dan Jawabannya
Cara Cepat Hamil dan Tips Cepat Hamil, ada juga
Cara Tes IQ Terbaru