Salah-satu upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pengawas, di lokasi kerja kami diadakan training dengan tema "Komunikasi K3 Efektif dalam Membangun Sinergi" yang disampaikan langsung oleh Pak Anrio Mafrizal (Psikolog Mental Coach Indonesia).

Beliau menyampaikan "bahwa Komunikasi yang efektif itu saat lawan bicara kita melaksananakan respon yang kita inginkan".

serta menyampaikan: Ada beberapa sebab/ hambatan yang harus kita kenali, kenapa komunikasi kita tidak efektif, diantaranya :

1. Bahasa
Penggunaan bahasa yang tidak tepat akan menghambat informasi tersampaikan secara utuh.
Berkomunikasi dengan mengunaan bahasa yang mudah dimengerti, sampaikan dengan penuh etika, hormati lawan bicara kita.

2. Kepercayaan diri kurang
Hilangkan rasa sungkan, merasa tidak enak saat berkomunikasi karena menggap lawan bicara kita lebih senior, lebih berpengalaman. Posisi jabatan yang kita emban adalah amanah dan kepercayaan dari perusahan (atasan kita) bahwa kita mampu menjalankan tugas sebagai pengawas.

5. Perilaku
Perilaku kita yang kurang baik, tidak sejalan dengan apa yang kita sampaikan akan menjadi penghambat informasi bisa diterima dan dilakukan.
Perbaiki perilaku saat kita diangkat menjadi pengawas, perbaiki akhlak. Pengawas harus menjadi contoh yang baik.

6. Kurangnya referensi informasi
Pelajari materi/ bahan yang akan kita sampaikan. banyak belajar, banyak membaca agar wawasan kita semakin luas.

7. Kurang mendengarkan
Fahami setiap masukan yang disampaikan lawan bicara kita. Jadilah pendengar yang baik, agar saat ada umpan-balik akan terjalin komunikasi yang lebih terbuka.

9. Kurang dicintai, Kurang dihargai.
Selalu berusaha untuk dekat dengan lawan bicara kita. Berikan apresiasi saat ada perilaku yang baik, selalu coba membantu apabila ada masalah. Sehingga akan merasa diperhatikan, dan akan timbul usaha untuk memberikan yang terbaik saat bekerja.

10. Lingkungan kerja.
Tumbuhkan budaya kekeluargaan di dalam lingkungan perusahaan, saling membantu sehinga akan akan terjalin keterbukaan antar pekerja.

Semoga materi tentang Komunikasi yang Efektif ini bisa kita sama-sama pelajari dan terapkan, agar tercipta komunikasi yang lebih terbuka "More Open Communication" di lingkungan kerja kita. Menciptakan operasional aman dan selamat.

#Communication
#Coaching

Namun sering kali program campaign tersebut belum sepenuhnya dijalankan dengan baik dalam aktivitas kerja, sehingga masih ditemukan adanya perilaku dasar tidak aman, yang dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Hal ini pernah disampaikan oleh Pak Bayu (Manager SHE). Beliau menyampaikan terkait seberapa efektif komunikasi/ campaign keselamatan dalam membentuk perubahan perilaku. Penyebab campaign yang sudah kita lakukan tidak efektif, bisa jadi karena metode komunikasi yang kita gunakan kurang tepat.

Kemudian beliau mengajak kami menyimak rekaman video terkait materi komunikasi yang efektif. Pada rekaman video, pemateri menyampaikan bahwa "Komunikasi yang efektif itu ketika lawan bicara kita melaksanakan respon yang kita inginkan".

Pada rekaman video tersebut yang saya dapatkan, terdapat 3 cara agar komunikasi kita efektif. Sehingga program campaign yang kita lakukan dapat dimengerti dan diteraplan oleh lawan bicara kita, yaitu :

1. Thinking.
Pelajari karakter lawan bicara, kita berusaha untuk mengajak lawan bicara dalam 1 frekuensi pemikiran, libatkan dalam pembahasan materi. Sehinga lawan bicara kita akan tertarik untuk menyimak/ mendiskusikan materi yang kita sampaikan.

2. Feeling
Sentuh lawan bicara kita secara personal. Sehingga akan timbul rasa dan keyakinkan bahwa materi yang kita bahas bermanfaat/ berpengaruh dalam aktivitas kerjanya.

3. Physic
Mengajak peserta untuk terlibat langsung secara fisik, seperti dengan melakukan simulasi/ memperaktekan materi yang kita sampaikan. Agar materi yang disampaikan akan selalu diingat dan mudah untuk dilaksanakan.

Terakhir Pak Bayu memberikan arahan untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh, melalui komunikasi yang efektif.

#leadersTalk
#Safety
#Pertambangan

Sebelumnya juga pernah ada pesan yang disampaikan salahsatu superintendent Produksi saat acara rutin FGD (Forum Group Discussion).

Saat itu dikusi membahas terkait pemenuhan tanggung-gugat pengawas dalam keselamatan (Safety accountability), memang terdapat beberapa program yang harus pengawas penuhi tiap hari, tiap minggunya. beliaupun berpesan :"Wis to, kerja iku mesti ikhlas, yen wis Ikhlas kabeh iso", "Udah to, kerja itu harus ikhlas, kalau sudah ikhlas semua bisa".

Kedua pesan tersebut, kembali menegur tentang hakekat hidup. Bahwasannya apa yang kita rencanakan, kerjakan, progam yang harus dilakukan hendaknya tetap dibarengi dengan nilai spiritual. Agar setiap aktivitas yang kita kerjakan menjadi amal kebaikan dan apa yang kita rencanakan selalu diberikan kelancaran dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Karena manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan yang akan memutuskan takdir terbaik untuk hambaNya.