TUGAS PALNKTONOLOGI
NAMA : AGUS NURUL K
NIM : K2D008005
Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit. Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
BERDASARKAN PERBEDAAN PIGMEN, GANGGANG DIBAGI MENJADI 4 DIVISIO
1. CLOROPHYTA (ganggang hijau) Mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil Contoh : - Chlamydomonas sp. - Chlorella sp. - Euglena sp. Volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan protozoa
2. CHRYSOPHYTA (ganggang keemasan) Memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil. Contohnya yang paling umum adalah Navicula sp. (Ganggang kresik = Diatomae), ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok, saringan dan lain-lain.
3. PHAEOPHYTA (ganggang pirang=ganggang coklat) Memiliki pigmen Fikosantin, disamping adanya klorofil. Semua anggotanya hidup di laut.
Contohnya: - Turbinaria australis - Sargassum siliquosum - Fucus vesiculosus (bahan pewarna alami) Beberapa jenis ganggang ini menghasil-kan Asam Alginat yang berguna bagi industri tekstil dan makanan sebagai zat warna.
4. RHODOPHYTA (ganggang merah)
Memiliki pigmen Fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil. Contohnya: - Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar. - Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
Ganggang Hijau – Biru (CYANOPHYTA).
Anggota ganggang hijau biru tersebar diberbagai tempat, yaitu diperairan, ditanah dibatu dan rekahan batu. Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a, selain mempunyai klorofil dan berbagai karetenoid organisme ini juga memiliki fikosianin dan kadangkala fikoeritrin. Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau – biru memiliki warna yang khas, yitu hijau kebiru – biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau – biru berwarna hijau – biru, ada yang hitam, coklat, kuning, merah, hijau rumput dan warna campuran. Sebagai contoh laut yang berwarna merah disebabkan oleh ganggang hijau – biru yang mengandung sejumlah besar fikoeritrin. Ganggang hijau biru berperan sebagai tubuhan perintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan penting dalam menambah materi organic kedalam tanah.
a. Ciri – cirri ganggang hijau – biru.
Intinya tidak diselubungi oleh membran2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung lendir3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterotista dan spora istirahat. Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti . spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan didalamnya berisi sel.4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni (Merismopedia, Nostoc, Microcystis) , atau filament (Oscillatoria, Microcoleus, Abaena). Sel yang membentuk koloni adalah serupa sedangkan bentuk filament tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai trikoma (seperti tabung), dan selubung .
b. Perkembangbiakan ganggang hijau – biru.
Perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora.1. Pembelahan sel
Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni, misalnya Gloeocapsa.
2. Fragmentasi
Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament , misalnya : Oscillatoria. Pada filament yang panjang , bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih . masing – masing potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada plectonema boryanum.
3. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.Ganggang hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat, kira – kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela.
c. Peranan ganggang hijau biru dalam kehidupan
Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternative, misalnya Spirulina sp.Beberapa spesies ganggang hijau – biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi) nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae.
Algae sebagai energi alternatif . Algae yang rendemen minyaknya tinggi dan pertumbuhannya cepat adalah tumbuhan bersel satu, terutama yang hidup di laut. Algae bersel satu ini tidak berakar dan tidak berdaun, tetapi berklorofil. Ia juga lazim disebut microalgae, phytoplankton, microphytes, planktonic algae, atau cyanobacteria. Produktivitas algae dalam menghasilkan biodiesel bisa tinggi karena beberapa faktor.
Algae amat efektif dalam mengubah nutrisi dan karbon dioksida (CO2) dari air, dengan bantuan sinar matahari hingga menjadi energi. Proses penyerapan nutrisi, CO2, dan sinar matahari pada algae berlangsung sederhana, cepat, dan murah. Beda dengan proses serupa pada tanaman tingkat tinggi.
Karena bisa hidup di air laut maupun tawar, budidaya algae bisa dilakukan dengan cara terbuka dan ekstensif di perairan laut yang dikelilingi karang (atol), danau, kolam, atau kanal. Budidaya algae juga bisa dilakukan secara tertutup dengan menaungi kolam, kanal, atau bak menggunakan plastik (greenhouse), dan mengatur suplai nutrisi. Cara tertutup yang lebih efisien adalah dengan photobioreaktor. Sistem ini merupakan pengembangan tangki bioreaktor biasa yang diberi tambahan sumber sinar buatan.
Kelebihan algae dibanding bahan nabati lain adalah pengambilan minyaknya tanpa perlu penggilingan. Minyak algae (alga oil) bisa langsung diekstrak dengan bantuan zat pelarut, enzim, pengempaan (pemerasan), ekstraksi CO2, ekstraksi ultrasonik, dan osmotic shock. Panen algae bisa dilakukan dengan aneka cara, mulai dari penyaringan mikro, sentrifugal (pemutaran), dan flokulasi (flocculation). Flokulasi adalah pemisahan algae dari air dengan bantuan zat kimia.
Alga Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang anggotanya terdiri dari algae hijau yang hidup sebagai plankton di air tawar dan sebagian kecil di air laut. berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan mempunyai flagella. Sel-selnya dikelilingi oleh dinding selulosa yang sama dengan tanaman hijau multiseluler seperti halnya kloroplasnya. Hal ini mendukung argumentasi bahwa Chlorophyta termasuk dalam kingdom tumbuhan. Diduga ancestornya merupakan autotrof fotosintetik yang merupakan penyatuan endosimbiotik antara eukariotik heterotrofik dan Cyanobacteria.Habitat
Chrysophyta umumnya hidup di air tawar (90%) yang merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos bersel besar ada yang hidup di air laut(10%), terutama dekatpantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah. Jenis yang hidup di air tawar bersifat kosmopolit, terutama hidup ditempat yang cahayanya cukup seperti : kolam, danau, genangan air hujan, pada air mengalir (sungai atau selokan). Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab (protococus dan trentepolia). Beberapa anggotanya hidup dii air mengapung atau melayang, sebagian hisup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan ataupun hewan.Struktur TubuhStruktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunanya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka alga hijau dapat dikelompkkan sebagai berikut:Sel tunggal (uniseluler) dan motil (ex:Chlamydomonas)Contoh:chlamidomonasSel tunggal uniseluler dan non motil (ex:Chlorella)Contoh:chlorellaSel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap)Contoh: vlvax, pandorina.Koloni tak baraturan (ex:tetraspora)Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)Contoh tidak bercabang: ulothorixContoh yang bercabang: pithophoraHeterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan erect)Contoh: stigeocloniumFoliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih dari satu bidang.Contoh: ulvaTubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang)Contoh: caulerpa.Prkembangbiakan1.Secara vegetatifperkembangbikan vegetatif dilakukan dengan fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel.2.Secara Aseksual, dengan cara membentuk sel khusus yang mampu berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering disebut perkembangbiakan secara sporik.zoopora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi beberapa tumbuhan terbentuk dalam sel khusus disebut sporangia. Zoopora setelah periode berenang beberapa waktu berhenti pada subtract yang sesuai, umumnya dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding , selama proses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk mempertahankan diri.Selain dengan zoopora, perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan:Aplanospora, hipnospora, autospora. 2.Secara Seksual,dengan anisogami. Gamet jantan menyerupai zoospora dan selalu bergerak bebas. Gamet betina kadang-kadang tidak bergerak, jadi merupakan suatu oogonium. Perkawinan terjadi karena adanya daya tarik yang bersifat kemotaksis.Zigot biasanya berupa suatu sel yang berdinding tebal, bulat, dan kadang-kadang berwarna merah karena mengandung hematokrom.Pada kebanyakan Chlorophyceae pembelahan reduksi terjadi pada perkecambahan zigot, jadi ganggang hijau adalah organisme haploid. Alat-alat perkembangbiakan seksual dan aseksual (gamet dasn spora) terdapat pada satu individu, tetapi tiap-tiap individu tidak menghasilkan kedua macam alat perkembangbiakan itu. Biasanya terdapat suatu deretan tumbuhan yang selalu berkembangbiak secara vegetatif dan baru kemudian muncul individu yang berkembangbiak secara generatif. Jadi, meskipun kedua-duanya haploid, ada yang bersifat vegetatif dan ada yang bersifat generatif. Dengan pemindahan tempat terjadinya pembelahan reduksi dari zigot ke sporangium pada fase aseksual, terjadilah pergiliran keturunan antara sporofit yang diploid dengan gametofit yang haploid. Pada pembelahan reduksi terjadi penentuan jenis kelamin.
Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).
Cadangan MakananCadangan makanan pada chlorophyta berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi, tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilase dan rantai yang bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida yang disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis yang demikian ini merupaka golongan chorophycae yang telah tinggi tingkatanya. Bab 3divisi pyrrophyta
Klasifikasi Kingdom : PlantaeDivisio : DinoflagellatesClass :Dinoflagellata, DinophyceaePhylum :DinophytaOrder :GonyaulacalesSpecies :Gonyaulax balechii
0 comments