Sumber : Rumah Pemilu |
Kalau lihat hasil QC, upaya BPN & influencer 02 belum berhasil menggaet pemilih menengah ke bawah. Hal ini sesuai hasil survey sebelumnya eketabilitas 01 paling besar di menengah ke bawah. Adanya Influncer sprt RG, SD, RM, JP nyatanya baru bisa menyasar pemilih menengah ke atas.
Hal yang paling menarik dari QC ini adalah 02 rata2 menang di darah dengan jumlah pemilih di bawah Jateng, Jatim, dan hanya menang di Jabar saja. Andai kata sistem pemilihan seperti di AS (adanya perbandingan antara daerah berpenduduk rendah dan tinggi) yg menang 02.
Namun karena sistem kita one man one vote. Jadi yang harus dikuasai capres dan cawapres min harus menang di dua provinsi dg jumlah penduduk terbesar (Jabar, Jateng, Jatim). 01 berhasil memeng di Jateng (faktor PDIP) dan Jatim (sdkit banyak faktor Yai/NU)
Hasil ini lebih menarik lagi kalau kita flashback ke pemilu 2004 dan 2009. Pemilu 2004 SBY melalui putaran kedua berhasil mengalahkan megawati di Jateng dan Jatim. Pdhl ada PDIP dan Yai Hasym (NU). Pemilu 2009 SBY lbh ngeri lagi menang 60% atas mega-pro, dan JK-Win dlm satu putaran saja. Jabar, Jateng, Jatim sapubersih oleh SBY.
Salut untuk strategi TKN dan Influencer 01. Sebagian pihak (termasuk sy) menilai pengangkatan Yai adalah blunder petahana. Namun nyatanya tetap berhasil mensolidkan pemilih di jatim.
Berharap untuk 2024 ada perubahan batas pencalonan capres (<20%) dan pileg dipisahkan. Agar semakin banyak alteratif pilihan capres. Serta pencalonan capres berdasarkan hasil suara partai pda pemilu 2024. Bukan bedasarkan pemilu 2019.
Prediksi 2024 akan ada AHY, Sandi, Anis, Ridwan kamil, Ganjar, dan Rima, mungkin juga pak Gatot.
Berdasarlan QC, Selamat untuk Pak Jokowi dan Yai Ma'aruf Amin. Maju, Adil, dan Makmur untuk Indonesia.
Untuk BPN, Pak Prabowo, Bang Sandi, dan Influencer 02 usaha, ikhtiar, dan doa sudah dilakukan. Namun hasil tetaplah Allah SWT yang mentukan. Tetap tetap istiqomah berkarya untuk Indonesia.